Translate

Minggu, 30 Desember 2012

Gelatik Jawa

Burung Gelatik Jawa – Pada awalnya burung Gelatik Jawa (Padda oryzivora) adalah burung berkicau yang berasal dari suku Estrildidae sempat dianggap sebagai burung pengganggu bagi para petani karena memiliki populasi yang sangat banyak, terutama di Jawa dan Bali.

Ciri - Ciri

Burung Gelatik Jawa biasanya dijadikan sebagai burung hias karena memiliki pola warna bulu yang sangat indah dan terlihat menarik. Ciri-ciri fisik antara burung Gelatik jantan dan betina hampir sama.

Berikut ini adalah ciri-ciri dari burung Gelatik Jawa, yaitu :

Memiliki ukuran tubuh yang kecil dan panjang tubuh sekitar 15 cm
Memiliki warna bulu kepala yang berwarna hitam
Memiliki pipi yang berwarna putih
Memiliki paruh berukuran besar yang berwarna merah
Memiliki kaki yang berwarna merah muda
Pada lingkaran mata terdapat lingkaran yang berwarna merah
Perut berwarna coklat kemerahan
Burung Gelatik muda berwarna cokelat atau belum memiliki warna yang tegas seperti induknya
Burung Gelatik dewasa berwarna abu-abu.

Habitat

Burung Gelatik lebih sering ditemukan di Pulau Jawa dan Bali. Burung ini biasanya hidup di sawah, hutan padang rumput,  dan lahan budidaya.

Walaupun burung ini merupakan burung endemik dari Indonesia, namun spesies ini kini dikenal sebagai burung hias di berbagai negara di seluruh dunia.

Sifat

Burung ini hidup dengan membuat kelompok yang terdiri dari 5 hingga 10 ekor  burung sejenis dan mudah berpindah-pindah tempat.

Makanan

Makanan alami dari burung Gelatik Jawa adalah biji-bijian seperti beras atau padi, serangga dan buah.

Reproduksi

Ketika sudah memasuki musim kawin, sepasang burung Gelatik Jawa akan membuat sarang di lubang pohon atau mencari lubang di tebing-tebing. Burung ini cenderung menempati sarang yang ditinggal oleh burung lain.

Dalam satu kali masa bertelur, burung Gelatik Jawa bisa bertelur sebanyak 3, 4 atau 6 butir telur yang berwarna putih. Setelah bertelur induk burung Gelatik Jawa jantan dan betina akan bergantian menjaga telur hingga menetas.

Penangkaran burung Gelatik Jawa

Pada dasarnya beternak burung Gelatk Jawa relatif lebih mudah bila dibandingkan dengan ternak jenis burung berkicau yang lain.

Dari segi bisnis, keuntungan beternak burung ini sangat menggiurkan karena tidak memerlukan modal yang sangat besar dan biaya perawatannya pun bisa dibilang murah. Tidak jarang peternak kelas kecil atau menengah berhasil meraup keuntungan antara jutaan hingga puluhan juta rupiah.

Kunci utama dari penangkaran burung Gelatik jawa tidak berbeda dengan penangkaran jenis burung berkicau yang lain, yaitu ketekunan.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa anda lakukan jika ingin menangkarkan burung Gelatik Jawa, diantaranya :

Kandang Budidaya

Ukuran kandang yang ideal untuk sepasang burung Gelatik jawa adalah kandang yang berukuran 30 cm x 40 cm.
Anda bisa menggunakan kerangka kayu atau besi sebagai bahan utama untuk membuat kandang, lalu tutup dengan kawat kasa yang berukuran 1 cm x 1 cm.
Sebaiknya anda menggunakan kawat kasa agar kandang mendapatkan penyinaran yang baik dari matahari. Karena burung Gelatik sangat suka mandi maka sinar matahari yang masuk ke dalam kandang akan sangat berguna untuk penjemuran setelah burung selesai mandi.
Anda bisa menggunakan seng, genting, asbes dan tripleks sebagai atap kandang.
Jika anda tidak ingin membuat kandang sendiri, anda juga bisa membeli kandang yang sudah jadi. Biasanya kandang yang dijual sudah dilengkapi dengan sarang buatan di dalamnya. Harga kandang ini cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp 350.000,- yang berisi 6 kotak dan bisa menampung sekitar 5-10 ekor burung Gelatik Jawa..

Mempersiapkan Indukan

Untuk memulai penangkaran burung Gelatik Jawa ada beberapa hal yang harus anda persiapkan dengan baik,  salah satunya adalah pemilihan calon induk.

Penentuan induk yang baik harus dilakukan berdasarkan pengetahuan mengenai tingkah laku, jenis kelamin,dan umur burung Gelatik Jawa.

Jika ingin Penangkaran berjalan dengan sangat baik dan ingin mendapatkan indukan yang baik, maka anda juga harus mendapatkan burung Gelatik Jawa yang baik pula.

Umumnya burung yang baik tersebut dapat diperoleh dari penangkar yang sudah sukses. Harus diketahui pula bahwa kesuburan, warna, dan hal lainnya yang bersifat genetis diturunkan dari induk ke anaknya sehingga dari induk yang baik akan dapat diperoleh anakan yang baik pula.

Dari induk seperti ini kita sudah mendapatkan 50% keberhasilan. Sisanya tergantung bagaimana cara kita merawatnya.

Ciri-Ciri Indukan Yang Baik

1. Perangai lincah

Burung Gelatik Jawa tidak boleh sering berdiam diri dan harus aktif bergerak ke sana kemari. Jika ada sesuatu yang mendekati sangkarnya otomatis burung ini akan terbang kelabakan.

Yang dikhawatirkan dari burung yang diam adalah kemungkinan mengalami stres atau sedang sakit. Hal-hal seperti ini dapat berakibat fatal pada gagalnya usaha penangkaran yang sedang dilakukan.

2. Bulu tertata rapi dan tidak mengkorok

Bulu yang tertata rapi menunjukkan burung ini bersih dan tidak sedang mengalami stres. Burung Gelatik silver umumnya merawat bulu dan menatanya sesudah mandi. Apabila bulunya tampak mengkorok menandakan burung tersebut sedang menderita sakit.

3. Dubur bersih

Bagian dubur harus benar-benar diperhatikan dengan seksama. Bersih tidaknya bagian dubur menunjukkan kondisi kesehatan dari burung itu sendiri. Jangan pilih seekor burung dengan dubur yang tidak bersih dan di sekitarnya banyak kotoran.

Hal ini menunjukkan bahwa burung tersebut menderita permasalahan dengan pencernakannya. Dapat saja burung terkena mencret atau infeksi pada usus atau lambungnya. Yang dikhawatirkan hal tersebut akan menurun pada anakannya.

4. Paruh

Pilihlah burung yang letak paruh antara bagian atas dengan bagian bawahnya simetris. Jangan sampai terpilih yang cacat, yaitu antara paruh atas dengan bawahnya tidak mengatup secara sempurna. Cacat seperti ini dapat terjadi akibat perkawinan yang sedarah.

5. Lingkar mata

Lingkar mata juga merupakan salah satu petunjuk untuk mengetahui kesehatan burung. Harus diperhatikan bahwa warna lingkar mata tersebut adalah merah terang bukan pucat. Warna pucat menunjukkan kondisi burung yang kurang fit.

Burung yang baik biasanya memiliki lingkar mata yang membulat sempurna dengan ketebalan yang rata. Selain itu, lingkar matanya bersih dan halus, tidak terdapat lekukan-lekukan

Jumat, 14 Desember 2012

Jenis Burung Murai Batu

Dalam buku Penangkaran Murai Batu yang di tulis oleh Bapak Rachmanto (Kanisius 2003), murai batu medan mempunyai ciri-ciri yang khas di bandingkan dengan murai batu jenis lampung atau yang lainnya.  Secara garis besar, ciri-ciri murai batu medan adalah : 1.  Postur tubuh lebih besar
2. Intonasi suara lebih jelas
3. Variasi kicauan lebih kaya
4. Warna bulu lebih hitam
5. Bulu ekor lebih panjang di bandingkan dengan jenis lainnya
6. Mempunyai bulu ekor lebih panjang dari pada badannya
7. Bulu ekor agak melengkung dan semkin ke ujung ekor melebar membelah.
8. Lebih cepat jinak
9. Memiliki intonasi suara yang jelas dan keras penuh tekanan pada saat berkicau
10. Variasi kicauan terus-menerus tanpa terputus hingga selesai dan kicauan-kicauan tersebut dapat di ulang kembali dengan kekerasan intonasi yang sama

Sedangkan ciri-ciri murai batu lampung dapat di cirikan sebagai berikut:
1. Intonasi suara lebih kecil dari pada murai batu medan
2. Variasi kicauannya di ulang-ulang dalam waktu yang sama
3. Variasi kicauan lebih sedikit di bandingkan dengan variasi kicauan murai batu medan
4. Ekor lebih pendek dan postur tubuh lebih kecil di bandingkan dengan murai batu medan
5. Gerakan lebih lincah dari pada murai batu medan.

Untuk ciri-ciri murai batu kalimantan dapat di ringkas sebagai berikut:
1. Ekor lebih pendek dan ujung ekor makin melebar
2. Ukuran murai batu kalimantan sedang
3. Kurang memiliki variasi lagu suara (Rachmanto, 2003)
Yang perlu saya tambahkan adalah, ketika berkicau saat melihat lawannya atau melihat betina, maka murai batu kalimantan ini akan menggelembungkan bulu dadanya.  Sangat berbeda jelas dengan murai batu medan maupun murai batu lampung.

Sumber : dananghariprasetiya.blogspot.com

Kamis, 06 Desember 2012

Merewat Burung Kolibri Ninja

Burung kolibri termasuk burung kecil yang memiliki keindahan pada suara dan bentuk tubuhnya yang unik, namun burung ini biarpun memiliki postur tubuh yang kecil tapi tidak kalah indahnya dengan burung-burung kicau lainnya. Nahh berikut sedikit pengetahuan saya tentang burung kolibri ninja ini.

Melilih dan Merawat Burung Kolibri Ninja – Burung Kolibri adalah salah satu burung unik yang ada di alam. Burung kecil ini mampu terbang dengan bergerak mundur. Nah salah satu dari sekian banyak jenisnya, Burung Kolibri Ninja adalah yang paling banyak dicari karena burung ini memiliki kicauan yang bagus. Bahkan Burung Kolibri Ninja yang gacor di pasaran harganya berkisar juta-an. Berikut info mengenai Melilih dan Merawat Burung Kolibri Ninja.

Melilih Burung Kolibri Ninja

1.     lincah bergerak, menandakan burung sehat.
2.     memiliki kondisi tubuh yang bagus, bisa dilihat dari anggota tubuhnya dan kondisi bulu.
3.     berkepala dan berparuh besar.
    Untuk membedakan antara burung jantan dan betina pada burung jenis kolibri adalah dengan memperhatikan warna bulunya. Burung jantan memiliki warna yang lebih mengkilap pada daerah kepala dan leher. Sedangkan pada betina bulunya tidak memiliki warna yang mencolok.

Merawat Burung Kolibri Ninja
dalam memelihara burung kolibri di butuhkan ketelatenan karna burung ini termaksud burung yang sensitif untuk dipelihara. Hal ini dikarenakan makanan burung ini bukanlah biji-bijian seperti pada kebanyakan burung lain. Burung ini di alam memakan nektar yang ada pada bunga. Burung kolibri harus makan hingga sampai 4 kali berat badannya. Berikut tips merawat burung kolibri jenis ninja.

Merawat :
Cara merawat burung jenis kolibri memang sedikit sulit jika dibanding dengan burung lain. Namun pada intinya hampir sama dengan burung kicauan yang lain. Jaga kebersihan sangkar atau kurungan dengan membersihkan kotoran setiap hari. Jangan terlalu lama dalam menjemur burung ini, karena jenis kolibri tidak begitu kuat jika terlalu lama pada terik matahari.

Makanan :
Selalu sediakan air gula di dalam kurungan. Air gula yang baik adalah dengan perbandingan takaran 1 : 4. 1 bagian gula dan 4 bagian air. Untuk menunjang kebutuhan nutrisinya, sebaiknya disediakan juga kroto agar burung tetap fit.
Bisa juga dengan memberi susu sebagai makanan burung

Sangkar :
Burung kolibri memang memiliki tubuh yang kecil, tetapi usahakan untuk dipelihara pada kurungan atau sangkar dengan ukuran minimal 30 x 30 cm dan tinggi sekitar 60 cm. Bisa juga digunakan sangkar bundar yang banyak tersedia di toko sangkar burung.

Senin, 03 Desember 2012

Penyakit Burung Kenari

  • Virus. Penyakit pada kenari yang disebabkan oleh suatu virus mempunyai efek yang sangat signifikan dimana cepat menyebar dan dapat menjangkit burung atau makhluk hidup lainnya. Penyakit kenari yang disebabkan oleh virus antara lain influenza, orithosis dan new castle.
  • Bakteri. Burung kenari pun mampu dihinggapi oleh bakteri-bakteri jahat. Penyakit yang seringkali mengidap kenari yang disebabkan oleh bakteri misalnya saja diare dan TBC.
Jamur. Parasit ini biasanya menyerang saluran pernapasan dan bahkan saluran pencernaan. Jamur seringkali menyebabkan pembengkakan pada saluran pernapasan kenari. Jamur punmampu menyerang bagian luar seperti kaki dan bagian kelopak mata.
  • Amoeba dan Protozoa. Biasanya berbentuk kista dan menyerang kenari saat masih di dalam telur. Efek yang ditimbulkan pun terbilang akut dimana kenari akan mengalami pendarahan di dalam tubuh.
  • Tungau. Termasuk dari spesies serangga dan tidak tahan panas. Beberapa jenis tungau yang menyerang kenari adalah tungau merah, tungau bulu dan tungau guil. Tungau ini mudah ditemui jika kondisi kandang/sangkar tidak bersih.
  • Cacing. Sering juga disebut sebagai penyakit cacingan. Jenis-jenis cacing yang mampu menyerang kenari adalah: cacing pita, cacing gelang dan cacing rambut.
  • Kutu. Makhluk kecil ini dapat membuat bulu kenari menjadi rontok dan kenari merasa gatal. Pada dasarnya kutu akan menghisap darah kenari sehingga tergolong organisme parasit.
Untuk mengatasi beberapa penyakit di atas maka diperlukan perhatian dan perawatan yang baik. Perhatian bisa meliputi kecermatan dan intensitas terhadap kondisi burung agar selalu sehat. Perawatan yang baik dapat meliputi kebersihan kandang, pakan yang baik, vitamin dan gizi yang cukup serta penjemuran yang cukup.

Jenis Burung Perenjak

Burung Prenjak merupakan burung kecil yang mempunyai suara yang keras dan lantang seolah olah tidak mau mengalah dengan burung kicauan yang lain. Burung ini termasuk burung petarung juga. Burung ini memang agak sukar untuk dipelihara. Tetapi jika anda berhasil memeliharanya pasti sangat puas deh..dijamin ramai rumah anda dengan kicauannya. 

Bagi anda yang tertarik untuk memeliharanya, tentu anda harus bisa memilih mana bakalan jantan dan mana bakalan betina karena burung prenjak yang rajin berkicau adalah yang jenis jantan. lalu bagaimanakah cara memelihara dan memilih bakalan yang baik? Disini anda akan saya beritahu sedikit tentang ciri-ciri burung prenjak jantan yang bagus sesuai pengalaman saya dan teknik pemeliharaannya.


Cara Memelihara Memilih Bakalan Burung Prenjak

Bila anda memilih dipasar burung, maka keterangan berikut dapat membantu anda :
  1. Pilih yang berdada sangat hitam..atau full hitamnya
  2. Pilih yang energik alias semangat dan pemberani jika kita dekati.
  3. Jika kita lihat ekornya selalu diangkat keatas seolah-olah mau bertarung
  4. Pilih yang bulunya cerah
  5. Ada satu tips lagi yaitu dikepalanya terdapat beberapa bulu semacam rambut yang terjuntai keluar
  6. Paruh dan Tenggorokan tampak kehitaman.
  7. Pilih yang berkepala Besar dan Bodi yang sepadan dengan kepala, hal ini menandakan keindahan tubuh dan suaranya bakal lantang dengan volume tebal.

Bila ingin  memilih bakalan prenjak yang baik maka teknik pemeliharaan untuk burung bakalan adalah sbb  :
  • Setiap pagi keluarkan burung untuk dipanaskan sekitar 30 Menit kemudian semprot atau mandikan burung prenjak bakalan dengan semprotan yang lembut agar burung tidak takut.
  • Kemudian jemur burung di dekat lalu lalang orang agar cepat jinak.
  • Berikan makanan berupa ulat kandang satu sendok teh dan campurkan dengan vour. cuku satu sendok teh saja sehari supaya burung bila lapar mau mencicipi vour, yang akhirnya lama kelamaan dia akan terbiasa makan vour.
  • Berikan Kroto 2 hari sekali atau 3 hari sekali untuk merangsang agar cepat bunyi
  • Lakukan penyemprotan setiap hari agar burung cepat jinak.
  • Sesekali pertemukan dengan burung sejenis yang jantan juga agar burung terangsang untuk bunyi. dan melihat keberaniannya dalam bertarung.

Jenis jenis Burung Penjak banyak macamnya diantaranya : 
  • Prenjak kebun / ciblek
Dominan abu2 dipunggung,keputih2an didada s/d perut,ekor panjang mengembang,ada bintik putih dibagian bulu ekor,paruh hitam pekat agak panjang

  • Prenjak sawah / alang2
Dominan abu2 sama dgn diatas,bodi lbh ramping,paruh mungil agak kemerahan

  • Prenjak Merah / bambu : Bodi lbh kecil dr prenjak sawah,pendek,warna bulu dominan abu2,kepala agak merah,ekor abu2 pendek mengembang


Itulah beberapa jenis yang saya tahu dan banyak di pasaran, Istilah diatas adalah penyebutan didaerah Surabaya dan sekitarnya.

Burung prenjak banyak dipelihara sebagai burung master maupun untuk koleksi. Suaranya yang merdu membuat pecinta burung terpikat untuk memelihara prenjak. Cara perawatan dan pemeliharaan  burung prenjak tidak terlalu sulit, walaupun terkadang merepotkan jika prenjak yang dipelihara merupakan tangkapan alam yang belum mau makan voer.

Burung yang berwarna dominan abu-abu ini memiliki suara kicauan yang tajam dan nyaring. Suaranya cukup keras hingga dapat terdengaar dari jarak puluhan meter. Burung prenjak memiliki kebiasaan menaik-turunkan  ekor dan badannya saat berkicau.

Di jawa, berkembang mitos bahwa jika mendengar suara kicauan burung prenjak sedang berkicau maka akan ada tamu yang datang.

Burung prenjak memiliki sifat petarung, jika mendengar suar prenjak lain maka akan ikut berkicau dan mendatanginya. Sifat inilah yang sering dimanfaatkan pemburu prenjak untuk menangkap prenjak di alam.

Perawatan
Cara perawatan dan pemeliharaan burung prenjak secara umum tidaklah sulit. Seperti perawatan burung kicau pada umumnya, cukup diberi pakan dan minum serta jaga kebersihan kandang. Pakn yang diberikan dapat berupa voer maupun serangga seperti kroto, jangkrik, ataupun ulat hongkong. Namun, terkadang untuk prenjak tangkapan alam tidak mau memakan voer, jadi harus menyediakan pakan serangga setiap hari. Meskipun bisa diberi voer, untuk menjaga performa prenjak dalam berkicau maka berikanlah pakan serangga secara rutin, karena jika hanya diberi pakan voer saja biasanya prenjak kurang aktif berkicau.

Pemilihan Bakalan

Di pasaran, kita dapat menjumpai berbagai bakalan prenjak. Mulai dari yang baru ditangkap dari alam, hingga yang sudah lama dipelihara dan sudah bisa makan voer. Ada pula prenjak yang dirawat sejak masih piyik sehingga sudah akrab dengan manusia.

Burung yang didapat dari alam umumnya mempunya kicauan yang lebih keras dan mental yang bagus dari pada prenjak yang di pelihara sejak kecil. Tapi, burung yang di dapat dari alam akan sulit beradaptasi dengan manusia karena burung ini akan takut jika di dekati oleh manusia.

Burung prenjak yang dipelihara sejak kecil lebih jinak karena sudah terbiasa dengan manusia. Kita pun bisa memasternya degnan suara-suara burung lain sejak masih kecil. Pemeliharaannya pun akan lebih mudah karena biasanya burung yang di pelihara sejak kecil oleh manusia sudah di ajari makan voer oleh pemiliknya.

Selengkapnya: http://www.peliharaan.web.id/2012/05/cara-memilih-dan-merawat-burung-prenjak.html#ixzz2CzUdepQz
Burung prenjak banyak dipelihara sebagai burung master maupun untuk koleksi. Suaranya yang merdu membuat pecinta burung terpikat untuk memelihara prenjak. Cara perawatan dan pemeliharaan  burung prenjak tidak terlalu sulit, walaupun terkadang merepotkan jika prenjak yang dipelihara merupakan tangkapan alam yang belum mau makan voer.

Burung yang berwarna dominan abu-abu ini memiliki suara kicauan yang tajam dan nyaring. Suaranya cukup keras hingga dapat terdengaar dari jarak puluhan meter. Burung prenjak memiliki kebiasaan menaik-turunkan  ekor dan badannya saat berkicau.

Di jawa, berkembang mitos bahwa jika mendengar suara kicauan burung prenjak sedang berkicau maka akan ada tamu yang datang.

Burung prenjak memiliki sifat petarung, jika mendengar suar prenjak lain maka akan ikut berkicau dan mendatanginya. Sifat inilah yang sering dimanfaatkan pemburu prenjak untuk menangkap prenjak di alam.

Perawatan
Cara perawatan dan pemeliharaan burung prenjak secara umum tidaklah sulit. Seperti perawatan burung kicau pada umumnya, cukup diberi pakan dan minum serta jaga kebersihan kandang. Pakn yang diberikan dapat berupa voer maupun serangga seperti kroto, jangkrik, ataupun ulat hongkong. Namun, terkadang untuk prenjak tangkapan alam tidak mau memakan voer, jadi harus menyediakan pakan serangga setiap hari. Meskipun bisa diberi voer, untuk menjaga performa prenjak dalam berkicau maka berikanlah pakan serangga secara rutin, karena jika hanya diberi pakan voer saja biasanya prenjak kurang aktif berkicau.

Pemilihan Bakalan

Di pasaran, kita dapat menjumpai berbagai bakalan prenjak. Mulai dari yang baru ditangkap dari alam, hingga yang sudah lama dipelihara dan sudah bisa makan voer. Ada pula prenjak yang dirawat sejak masih piyik sehingga sudah akrab dengan manusia.

Burung yang didapat dari alam umumnya mempunya kicauan yang lebih keras dan mental yang bagus dari pada prenjak yang di pelihara sejak kecil. Tapi, burung yang di dapat dari alam akan sulit beradaptasi dengan manusia karena burung ini akan takut jika di dekati oleh manusia.

Burung prenjak yang dipelihara sejak kecil lebih jinak karena sudah terbiasa dengan manusia. Kita pun bisa memasternya degnan suara-suara burung lain sejak masih kecil. Pemeliharaannya pun akan lebih mudah karena biasanya burung yang di pelihara sejak kecil oleh manusia sudah di ajari makan voer oleh pemiliknya.

Selengkapnya: http://www.peliharaan.web.id/2012/05/cara-memilih-dan-merawat-burung-prenjak.html#ixzz2CzUdepQz

Jalak Suren

 Jalak Suren Burung Jinak Penjaga Rumah
Burung Jalak Suren adalah burung jinak yang dipercaya mampu menjadi penjaga rumah yang handal, burung jalak suren ini peka terhadap situasi disekelilingnya. Jika ada orang datang Hewan Peliharaan ini akan bersuara nyaring dan bervariasi sehingga dengan memelihara burung ini rumah akan selalu terjaga setiap hari.

Jalak suren yang memiliki bahasa ilmiah (latin) Sturnus contra jalla, bisa dipahami kalau banyak orang yang menjadi burung ini sebagai Hewan Peliharaan. Ada empat alasan orang memelihara jalak suren yaitu;
1. Untuk menjaga rumah.
2. Untuk kesenangan.
3. Dijadikan  master bagi whamei atau whabi, kecerewetan jalak suren akan merangsang burung lain untuk mengeluarkan nyanyiannya, sehingga memancing suara burung lain agar ikut berkicau.
4. Untuk ditangkarkan. Usaha penang-karan dilatarbelakangi oleh kesa-daran terhadap kelestarian jenis burung ini dan alasan ekonomis.

Membedakan Jalak Suren
Jalak suren mulai dewasa pada umur 8-10 bulan. Ciri fisik dan tingkah laku burung jantan dan betina mulai bisa dibedakan.

Jantan
Memiliki tubuh berbentuk lurus dengan ukuran relatif lebih besar dari betina. Tubuhnya lonjong dan panjang, kepa-lanya lebih besar dan bulat, paruhnya relatif lebih panjang dan kokoh. Bulu kepala, punggung, dan dada berwarna hitam legam dan mengilat.

Warna merah pada kulit di atas mata lebih cerah dan jelas. Pada bagian yang memiliki bulu warna putih, di tubuh bagian bawah, kelihatan lebih bersih. Ekornya sedikit lebih panjang dan menyatu. Jari-jari kakinya lebih panjang dan lebih kokoh. Jambul kepalanya lebih panjang dan lebih melebar saat mengembang.

Betina
memiliki bentuk tubuh bulat dan pendek. Warna hitam dan putihnya agak suram. Paruh, jari kaki, dan ekornya lebih pendek dan halus. Kepalanya agak ramping. Warna merah pada bagian mukanya lebih pucat dibanding burung jantan. Selain itu, aktivitas dan gerakan burung jantan relatif lebih lincah dan agresif dari yang betina. Suara ocehannya lebih cerewet, bervariasi, dan lebih keras dari betina.